Asiknya budidaya ikan dan tanaman di rumah dengan Aquaponik

Asiknya budidaya ikan dan tanaman di rumah dengan Aquaponik


Assalamualaikum para pembaca, kali ini penulis akan membahas ‘’Asiknya budidaya ikan dan tanaman di rumah dengan Aquaponik’’. Banyak yang bertanya-tanya mengenai pembahasan artikel ini, oke...langsung saja tanpa banyak cincau :D.
Pembahasan! ? ?
Apa si Aquaponik dan Hidroponik?
Apa kelebihan dari Aquaponik?
Apa saja jenis tanaman dan ikan yang bisa digunakan dalam Aquaponik? 

Pada dasarnya Hidroponik merupakan kombinasi dari air dengan tanaman sayur, sedangkan Aquaponik merupakan kombinasi antara budidaya ikan dengan tanaman sayur. Dalam segi hasil, Hidroponik yang bisa dipanen hanya sayuran, sementara untuk Aquaponik bisa didapat hasil pertanian berupa sayur dan hasil perikanan.
Hal tersebut terjadi karena aquaponik merupakan sistem pertanian berkelanjutan yang mengombinasikan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan yang bersifat simbiotik (saling menguntungkan). Dalam aquakultur yang normal, ekskresi dari hewan yang dipelihara akan terakumulasi di air dan meningkatkan toksisitas air jika tidak dibuang. Dalam aquaponik, ekskresi hewan diberikan kepada tanaman agar dipecah menjadi nitrat dan nitrit melalui proses alami, dan dimanfaatkan oleh tanaman sebagai nutrisi. Air kemudian bersirkulasi kembali ke wadah budidaya ikan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan sistem akuaponik ada beberapa keuntungan yang dapat diambil seperti mendapatkan dua komoditas usaha tani yaitu sayuran dan ikan dalam satu areal wilayah. Sayuran yang dihasilkan lebih sehat karena nutrisi tanaman didapat dari bahan organik sisa pakan dan feses ikan. Lahan untuk sistem akuaponik, petani tidak membutuhkan biaya perawatan yang besar seperti biaya pakan dan lain sebagainya.
Berbagai jenis sayuran bisa diaplikasikan pada akuaponik di antaranya kangkung, selada , sawi, caisim, bayam, seledri, cabai, tomat, timun. Sedangkan untuk jenis ikan yang bisa diaplikasikan pada sistem ini juga beragam mulai dari ikan mas, ikan mujair, ikan lele, ikan patin, ikan Gurame dan ikan Nila. Kualitas sayuran yang dibudidayakan dengan sistem akuaponik menghasilkan sayuran yang lebih tahan lama jika sudah dipanen, rasa sayuran lebih segar, dan tidak keras saat dimasak. Hal ini didukung karena sayuran mendapatkan nutrisi dari bahan organik yang berupa feses ikan.
Ikan mas yang dipelihara sekitar 10-50 g per ekor dengan padat tebar yang digunakan berkisar 20 ekor per m2. Ikan nila yang dipelihara sekitar 10 g per ekor, padat tebar yang digunakan berkisar 100-150 ekor per m2. Ikan gurame dengan berat 200-250 g per ekor, padat tebar 10 ekor/m2. Ikan lele dengan ukuran awal yang dipelihara 100-125 g per ekor dengan padat tebar untuk pemeliharaan ikan lele 100-150 ekor/m2. Dan ikan patin dengan ukuran yang dipelihara 10-15 g per ekor kepadatan tebar 15 ekor/m2. Untuk waktu pemanenan, tidak jauh berbeda pada pertanian konvensional yaitu berkisar 1 bulan untuk sayuran dan sekitar 4-5 bulan untuk ikan.

Persiapan
Dalam mengaplikasikan sistem akuaponik dalam skala kecil ukuran panjang 1.2 meter x lebar 1.2 meter x tinggi 2 meter dengan modal minimal yang dibutuhkan sekitar Rp 2 juta. Dari modal tersebut sudah mendapatkan berbagai peralatan dari pipa hingga pompa air. Setelah peralatan disiapkan, langkah berikutnya ialah membuat kolam atau bak pemeliharaan untuk ikan. Wadah pemeliharaan bisa menggunakan kolam terpal, karena selain murah, kolam terpal lebih tahan lama.
Untuk media tanam dan bibit ada beberapa media yang bisa digunakan seperti pasir kasar, ijuk, arang kayu, arang sekam, pecahan batu bata, kerikil, batu apung, dan batu zeolit. Tanaman harus disemai dan dipelihara terlebih dalam media berupa persemaian atau polybag hingga mencapai ukuran yang ideal untuk dipindahkan di media filter.
Untuk melakukan persemaian yang bisa dilakukan adalah persemaian, yaitu campuran pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Membuat lubang tanam sedalam 1 cm dengan masing-masing lubang diisi 3-5 biji tergantung jenis biji yang ditanam. Setelah biji ditanam ditutup pasir tipis diatasnya. Persemaian tanaman ditutup pasir tipis diatasnya. Persemaian tanaman membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu tergantung jenis tanaman.
Benih yang siap ditanam yaitu mencapai ketinggian 10 cm. benih tanaman beserta akarnya sebaiknya dipindahkan pada sore hari karena pada waktu tersebut kondisi tanaman sedang dalam kondisi baik. Jarak tanaman kangkung, selada, dsb jarak tanam yang dianjurkan 10 cm sedangkan untuk tanaman tomat cabai dan terung sayur jarak tanamannya berkisar 40cm.

Pemeliharaan
Beberapa hal penting yang mempengaruhi keberhasilan pemeliharaan ikan pada sistem Aquaponik adalah pemberian pakan, pengontrolan kualitas air serta monitoring hama dan penyakit ikan. Pemberian pakan hendaknya disesuaikan dengan manajemen pemberian pakan yang benar seperti ikan lele, pemberian pakan dengan acuan 5-10% berat biomassa per hari dengan frekuensi pemberian sebanyak 4-5x sehari.
Selain pemberian pakan, dalam sistem ini harus dilakukan pengontrolan kualitas dan kuantitas air dengan membersihkannya setiap 2 minggu sekali. Sedangkan pemeliharaan tanamanyang dilakukan hanya pengontrolan hama dan penyakit dengan menggunakan EM4. 



itu saja yang dapat penulis sampaikan terkait sistem Aquaponik, semoga bermanfaat untuk para pembaca. thanks to visit My blog . Assalamualaikum Wr Wb

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Total Pageviews

Pages

Popular Posts

Popular Posts

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author