Teknik Pembesaran ikan Nila di Kolam Air Deras (KAD)

Assalamualaikum Wr Wb, kali ini penulis akan membahas terkait teknik pembesaran ikan nila di Kolam Air Deras. Langsung aja, selamat membaca!


Pembesaran ikan nila umumnya dilakukan di kolam, KAD, KJA, karamba dan tambak. Kegiatan pembesaran, ikan yang ditebar berukuran 15-20gr/ekor atau panjang 8-12 cm/ekor dan 30-50 gr/ekor atau panjang 12-15 cm/ekor. untuk menghasilkan berat 250 gr/ekor (pasar domestik) dan 500-600gr/ekor (pasar ekspor) membutuhkan pemeliharaan 3-6 bulan, tergantung dari ukuran hasil panen yang akan dicapai.

Teknik Pembesaran di Kolam Air Deras


Pembesaran ikan nila dilakukan secara monokultur. Untuk hasil yang terbaik disarankan menggunakan monosex culture (ikan jantan saja). Masa pemeliharaan ini lebih singkat, yakni 2-3 bulan, karena pemberian pakannya sangat intensif sehingga laju pertumbuhannya cepat.

Persiapan kolam dimulai dari membersihkan kolam, yakni membuang pasir, kotoran, lumpur, dan sisa pakan. Cara termudah membersihkan kolam adalah memasukkan aliran air yang deras kedalam kolam sehingga semua kotoran hanyut terbawa aliran air. Selanjutnya, kolam dibiarkan di bawah terik matahari selama 1-2 hari supaya bibit penyakit mati. Setelah itu, sore harinya kolam diairi hingga ketinnggian mencapai 120 cm.

Benih yang ditebar di KAD dengan ukuran 15-20gr/ekor sebanyak 1.500-2.000 ekor benih untuk kolam 7x3x2m. Setelah benih ditebar, kolam tidak langsung diairi dengan debit air yang besar, tapi cukup dengan aliran kecil. Tujuannya agar benih yang baru ditebar dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Pada hari ketiga, debit air dapat diperbesar menjadi 3-5l/dtk. Setiap debit air dinaikkan, kondisi ikan harus diperhatikan. Jika ikan terbawa arus, berarti debit air terlalu besar dan ikan belum dapat melawan arus sehingga debit air harus dikurangi.

Pelet diberikan jika kondisi ikan sudah stabil dan pemberian pelet sedikit demi sedikit. pada masa awal pemeliharaan, pelet yang diberikan adalah berdiameter 2mm. Setelah beberapa minggu, pelet berukuran berdiameter 3-4mm sudah bisa diberikan ke ikan. Jumlah pakan yang diberikan adalah 5-6%  dari berat total biomassa ikan.

Pengontrolan kualitas air dan kondisi ikan di pembesaran kolam ini harus selalu dilakukan. jika nafsu ikan tampak menurun, kemungkinan kualitas air kurang baik. Hal itu disebabkan oleh penumpukkan sisa makanan yang tidak habis terbawa arus air. Karena itu, air kolam harus dikuras dengan cara membuka pintu pengeluaran dan dibarengi dengan pemasukan air dengan debit besar sehingga semua kotoran hanyut terbawa air. Pemberian makanan secara tidak langsung bisa dilakukan tapi harus menunggu sampai kondisi ikan stabil. Pengontrolan lain adalah menghitung berat populasi untuk mengetahui dosis pakan yang tepat. Caranya adalah melakukan sampling yakni mengambil beberapa ikan dan beratnya ditimbang kemudian dikalikan dengan perkiraan populasi yang ada sehingga berat totalnya diketahui.

Setelah 2-3 bulan pemeliharaan, berat ikan nila yang dipelihara di KAD mencapai 500-600 gr/ekor. cara panen yang biasa dilakukan adalah menutup pintu pemasukan dan membuka pintu pengeluaran. Dengan demikian, air langsung surut dalam waktu singkat dan ikan bisa ditangkap dengan tangan atau seser.

Itu saja yang dapat penulis sampaikan terkait artikel yang berjudul tentang pembesaran ikan Nila di KAD, semoga bermanfaat untuk para pembaca. Tak lupa juga terimakasih sudah berkunjung ke blog agricultural development. Assalamualaikum Wr Wb















0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Total Pageviews

Pages

Popular Posts

Popular Posts

 

Flickr Photostream

Twitter Updates

Meet The Author